Sergio Jose Valente

Apr 19, 2022

BIG EARLY WARNING 2022 Untuk Investor & Trader Part I by ASTRONACCI International

Sebagai investor kita harus bersiap-siap dengan apa yang akan terjadi terhadap market dari isu global sehingga dapat mengantisipasi terlebih dahulu. Crash atau Market Problem terjadi tiba-tiba. Setelah terjadinya crash terhadap market global baik itu juga terhadap index saham gabungan (IHSG) pada tahun 2020 yang disebabkan oleh Covid-19, dan tanggal 24 maret 2020 menjadi bottom yang sudah diprediksi terlebih dahulu oleh Team Astronacci. Akan tetapi crash yang terjadi di market biasanya diikuti dengan macro ekonomi yang bermasalah dan short time cycle setiap 2 tahun seperti yang telah terjadi pada tahun 2013 dan 2015 terulang dengan period interval waktu 2 tahun. Sehingga pada crash yang telah terjadi pada tahun 2020 sudah mulai masuk pada interval 2 tahun pada 2022.

Tema besar terjadinya crash yang mungkin akan terjadi di market IHSG ialah perang antara Russia VS Ukrania. Yang mengakibatkan harga Oil melambung tinggi serta suku bunga Amerika yang rendah yang menyebabkan orang-orang berbondong-bondong membeli aset dan Interest Rate (Tingkat suku bunga yang ditetapkan saat sebuah bank memberikan pinjaman) yang sangat rendah yang mengakibatkan Demand Pull Inflation (Jenis inflasi yang muncul dikarenakan adanya permintaan barang maupun jasa yang tinggi). Yang mengakibatkan harga rumah di Amerika menjadi tinggi. Seperti yang telah terjadi pada tahun 2007-2008, Subprime Mortgage Crisis. Dan biasanya setelah terjadinya Economic Bubble (Situasi di mana harga aset jauh lebih tinggi daripada underflying gundamental yang mendasarinya) maka akan terjadi Debt Crisis(Situasi di mana pemerintah kehilangan kemampuan membayar utang pemerintahnya).

Serta U.S Inflation yang cukup tinggi sekitar 8.5% di bulan Maret. Dengan adanya inflasi yang cukup tinggi maka The Fed pastinya akan menaikkan suku bunga untuk merem core inflasi yang terjadi di amerika. Dimana Jobless Claim(Stastik yang dilaporkan mingguan oleh departemen Tenaga Kerja AS) menunjukkan bahwa sebelum pandemi terjadi orang-orang susah mencari pekerjaan tetapi kini terbalik pekerjaan ada dimana-mana akan tetapi orang-orang tidak ada karena adanya stimulus dari pemerintah setiap minggu.

Sorce: Youtube Astronacci